Jelajahi Gowa, sebuah kabupaten bersejarah di Sulawesi Selatan, di mana setiap sudutnya bercerita tentang masa lalu yang kaya dan mempesona. Sebagai salah satu pusat kerajaan di Indonesia, Gowa menyimpan warisan sejarah yang tak hanya penting bagi Sulawesi tetapi juga bagi Indonesia.
Dari benteng pertahanan hingga situs kerajaan, Gowa menawarkan pengalaman wisata sejarah yang memungkinkan Anda menyelami kejayaan masa lalu, memahami keunikan budayanya, dan menikmati keindahan alam yang melingkupinya.
Bersiaplah untuk sebuah perjalanan yang akan membawa Anda kembali ke zaman di mana tradisi dan sejarah berpadu, memberikan pengalaman yang tak hanya mendidik tetapi juga memukau.
1. Masjid Al-Hilal Katangka
Di awal daftar ini terdapat Masjid Al-Hilal Katangka, sering dikenal sebagai Masjid Tua Katangka. Dilansir dari situs https://www.celebes.co, dibangun pada abad ke-17 oleh Sultan Alauddin, Raja Gowa ke-14, masjid ini merupakan saksi sejarah dari kedatangan Islam ke Sulawesi Selatan, yang dibawa oleh Khatib Tunggal Abdul Makmur (Datuk ri Bandang).
Menariknya, 80% struktur asli masjid ini masih terjaga keasliannya, termasuk mihrab, mimbar, ventilasi, dan jendela. Soko guru yang mendukung atap dan dinding tebal masjid sekitar 120 sentimeter juga masih berdiri kokoh, melintasi waktu hampir empat abad.
2. Istana Balla Lompoa
Istana Balla Lompoa, kediaman raja di Kerajaan Gowa, merupakan pusat aktivitas kerajaan dan tempat penerimaan tamu-tamu penting.
Dibangun pada tahun 1936 oleh Raja Gowa ke-35, I Mangimangi Daeng Matutu atau Sultan Muhammad Tahir Muhibuddin, pembangunan istana ini merupakan bentuk pelanggaran terhadap Perjanjian Bongaya yang melarang Raja Gowa membangun tanpa izin dari pihak Belanda.
Kini, dalam area seluas tiga hektar, Istana Balla Lompoa bertransformasi menjadi museum yang menyimpan artefak berharga dari Kerajaan Gowa dan menjadi tempat penyelenggaraan berbagai acara kebudayaan, salah satunya adalah Songkabala Accera Kalompoang yang diadakan secara tahunan.
3. Kompleks Pemakaman Raja-Raja Gowa
Berlokasi tidak jauh dari Masjid Tua Katangka, hanya sekitar 500 meter, terletak Kompleks Pemakaman Raja-Raja Gowa, tempat peristirahatan terakhir para pemimpin Kerajaan Gowa, termasuk Sultan Hasanuddin, Raja Gowa ke-16 yang terkenal dengan julukan Muhammad Bakir I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape.
Kompleks ini, yang merupakan situs Cagar Budaya luasnya lebih dari 12 ribu meter persegi, juga menjadi tempat peristirahatan bagi tokoh-tokoh penting lainnya seperti Sultan Alauddin, Sultan Malikussaid, Sultan Amir Hamzah , Sultan Mohammad Ali, dan Sultan Abdullah Awalul Islam, Raja Tallo ke-6 yang berperan sebagai Tuma'bicara Butta (setara Perdana Menteri) selama pemerintahan Sultan Alauddin.
4. Benteng Somba Opu
Wisata Benteng Somba Opu, yang didirikan oleh Raja Gowa ke-9 Karaeng Tumapa'risi Kallonna pada tahun 1525, merupakan salah satu dari 14 benteng yang dibangun di sepanjang pesisir barat, mulai dari Takalar hingga Tallo.
Lebih dari sekadar benteng pertahanan, Somba Opu juga merupakan pusat administrasi Kesultanan Gowa, termasuk kediaman raja dan para bangsawan. Setelah terpendam lumpur selama bertahun-tahun, benteng dengan luas 113.590 meter persegi ini direvitalisasi pada tahun 1990.
Saat ini, Benteng Somba Opu menjadi salah satu objek wisata utama di Kabupaten Gowa, menawarkan berbagai atraksi seperti replika rumah adat berbagai suku di Sulawesi Selatan dan Barat, area petualangan Treetop Adventure, Gowa Discovery Park, dan Museum Karaeng Pattingalloang.
Itulah empat destinasi wisata sejarah yang dapat ditemukan di Kabupaten Gowa. Sudahkah Anda menjelajahi keempat tempat tersebut?