Skip to content
Home » Gaya Hidup » 10 Faktor Gen Z Sulit Beli Rumah!

10 Faktor Gen Z Sulit Beli Rumah!

10 Faktor Gen Z Sulit Beli Rumah!

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2019 lalu, diketahui bahwa ada 81 juta generasi milenial yang belum memiliki rumah. Angka yang cukup fantastis ini menunjukkan bahwa generasi muda di Indonesia, termasuk Gen Z, masih sulit untuk memiliki rumah.

10 Faktor Gen Z Sulit Beli Rumah!

Faktor Internal

1. Gaya Hidup Konsumtif

Gaya hidup konsumtif yang cenderung mengutamakan kesenangan sesaat membuat Gen Z lebih memilih untuk menghabiskan uangnya untuk hal-hal di luar kebutuhan utama, seperti belanja barang mewah, nongkrong di kafe, dan lainnya. Hal ini membuat mereka kesulitan untuk menabung untuk membeli rumah.

2. Kurangnya Perencanaan Keuangan

Gen Z masih belum memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya perencanaan keuangan. Mereka cenderung menghabiskan uangnya tanpa memikirkan masa depan, termasuk masa depan finansial mereka. Hal ini membuat mereka sulit untuk menyisihkan uang untuk membeli rumah.

3. Prioritas yang Belum Jelas

Gen Z masih dalam tahap mencari jati diri dan tujuan hidup. Hal ini membuat mereka belum memiliki prioritas yang jelas, termasuk prioritas untuk membeli rumah.

Faktor Eksternal

1. Harga Rumah yang Terus Meningkat

Harga rumah di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti inflasi, kenaikan harga lahan, dan bahan baku. Kenaikan harga rumah yang tinggi membuat Gen Z semakin sulit untuk membeli rumah.

2. Sulitnya Mendapatkan Pekerjaan yang Stabil

Gen Z masih dalam tahap awal karier. Mereka cenderung sering berganti pekerjaan. Hal ini membuat mereka sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang stabil. Pekerjaan yang tidak stabil membuat mereka kesulitan untuk mendapatkan pinjaman KPR dari bank.

3. Keterbatasan Akses ke Pembiayaan

Bank-bank masih menerapkan persyaratan yang ketat untuk pengajuan KPR. Persyaratan tersebut, seperti penghasilan tetap dan kepemilikan rekening tabungan, sulit dipenuhi oleh Gen Z yang masih belum memiliki pekerjaan yang stabil.

4. Kurangnya Program Pemerintah untuk Membantu Gen Z Membeli Rumah

Pemerintah masih belum memiliki program yang khusus ditujukan untuk membantu Gen Z membeli rumah. Program-program pemerintah yang ada, seperti subsidi KPR, masih diperuntukkan bagi kelompok masyarakat tertentu, seperti masyarakat berpenghasilan rendah.

5. Tingginya Minat Gen Z untuk Tinggal di Perkotaan

Gen Z lebih menyukai tinggal di perkotaan karena berbagai alasan, seperti akses yang mudah ke fasilitas umum, pendidikan, dan pekerjaan. Namun, harga rumah di perkotaan cenderung lebih mahal daripada di pedesaan.

6. Tingginya Angka Pengangguran

Angka pengangguran di Indonesia masih cukup tinggi. Hal ini membuat Gen Z yang tidak memiliki pekerjaan semakin sulit untuk membeli rumah.

7. Tingginya Angka Kemiskinan

Angka kemiskinan di Indonesia juga masih cukup tinggi. Hal ini membuat Gen Z yang berasal dari keluarga miskin semakin sulit untuk membeli rumah.

Faktor-faktor di atas membuat Gen Z semakin sulit untuk memiliki rumah. Namun, bukan berarti Gen Z tidak bisa memiliki rumah. Dengan perencanaan yang matang dan kerja keras, Gen Z tetap bisa mewujudkan impiannya untuk memiliki rumah.

Apakah Rumah yang Mahal atau Gaji yang Kecil?

10 Faktor Gen Z Sulit Beli Rumah!

Harga rumah yang mahal adalah faktor utama yang membuat Gen Z sulit untuk membeli rumah. Berdasarkan data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), harga rumah di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2023, indeks harga properti residensial (IHPR) di pasar primer mengalami kenaikan sebesar 1,92% year on year. Kenaikan harga rumah yang tinggi ini membuat Gen Z semakin sulit untuk menjangkaunya.

Harga Rumah yang Melonjak Tinggi

Kondisi pasar properti yang terus mengalami kenaikan harga menjadi tantangan utama bagi Gen Z. Faktor-faktor seperti inflasi, kenaikan harga lahan, dan bahan baku yang mahal berkontribusi pada kesulitan ini. Rumah yang semakin mahal menjadi dinding besar yang harus diatasi oleh generasi ini dalam mewujudkan impian memiliki rumah sendiri.

Gaji yang Kecil sebagai Tantangan Utama

Sementara itu, gaji yang kecil juga menjadi faktor yang mempersulit Gen Z untuk membeli rumah. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata upah pekerja di Indonesia pada tahun 2023 adalah sebesar Rp4,7 juta per bulan. Upah yang relatif kecil ini membuat Gen Z sulit untuk menyisihkan uang untuk menabung atau mengajukan KPR.

Peran Gaji dalam Membeli Rumah

Gaji yang tidak sebanding dengan harga rumah membuat Gen Z harus berjuang lebih keras untuk memenuhi persyaratan KPR atau bahkan untuk menabung dengan cukup untuk membayar rumah secara tunai. Ketidakseimbangan antara pendapatan dan biaya rumah menjadi kendala utama yang perlu diatasi oleh generasi ini.

Tingginya Biaya Hidup sebagai Tambahannya

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia pada tahun 2023, sebanyak 24,9% Gen Z mengaku belum mampu membeli rumah karena faktor keuangan. Faktor ini mencakup harga rumah yang mahal, gaji yang kecil, dan tingginya biaya hidup. Semakin tingginya biaya hidup, semakin sulit bagi Gen Z untuk mengalokasikan pendapatan mereka untuk tabungan rumah.

Solusi dan Upaya Bersama

Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan upaya dari berbagai pihak, baik dari pemerintah, pelaku industri properti, maupun dari Gen Z sendiri. Pemerintah dapat melakukan berbagai kebijakan untuk membantu Gen Z memiliki rumah, seperti memberikan subsidi KPR, membangun rumah subsidi, dan memberikan keringanan pajak untuk pembelian rumah.

Peran Pemerintah dan Industri Properti

Pemerintah dapat berperan aktif dalam menciptakan kebijakan yang mendukung keterjangkauan rumah bagi Gen Z. Subsidi KPR, pembangunan rumah subsidi, dan insentif pajak dapat menjadi langkah-langkah konkret yang membantu generasi ini merealisasikan impian memiliki rumah sendiri.

Peran Gen Z dalam Pencapaian Impian

Sementara itu, Gen Z sendiri perlu proaktif dalam mengatasi kendala ini. Mereka dapat mulai menabung sejak dini dan membuat perencanaan keuangan yang matang untuk membeli rumah. Mengidentifikasi prioritas keuangan, mencari informasi tentang skema KPR yang sesuai, dan mengikuti program-program bantuan pemerintah dapat menjadi langkah-langkah konkret yang dilakukan oleh generasi ini.

Seberapa Mahalkah Rumah Saat Ini?

10 Faktor Gen Z Sulit Beli Rumah!

Harga rumah di Indonesia saat ini masih tergolong mahal, terutama di kota-kota besar. Berdasarkan data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), harga rumah di Indonesia pada tahun 2023 mengalami kenaikan sebesar 1,96% secara tahunan. Kenaikan harga rumah ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti inflasi, kenaikan harga lahan, dan bahan baku.

Jakarta

Harga rumah di Jakarta pada tahun 2023 berkisar antara Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar per unit. Harga rumah tersebut bisa lebih tinggi lagi untuk rumah yang berada di lokasi yang strategis, seperti di pusat kota atau dekat dengan fasilitas umum, jika anda mencari perumahan di jakarta atau jabodetabek mungkin perumahan harapan indah cocok untuk anda, jika anda berminat maka anda dapat mengunjungi website berikut marketingharapanindah.co.id.

Bandung

Harga rumah di Bandung pada tahun 2023 berkisar antara Rp 300 juta hingga Rp 700 juta per unit. Harga rumah tersebut bisa lebih tinggi lagi untuk rumah yang berada di lokasi yang strategis, seperti di pusat kota atau dekat dengan fasilitas umum.

Surabaya

Harga rumah di Surabaya pada tahun 2023 berkisar antara Rp 250 juta hingga Rp 600 juta per unit. Harga rumah tersebut bisa lebih tinggi lagi untuk rumah yang berada di lokasi yang strategis, seperti di pusat kota atau dekat dengan fasilitas umum.

Medan

Harga rumah di Medan pada tahun 2023 berkisar antara Rp 200 juta hingga Rp 500 juta per unit. Harga rumah tersebut bisa lebih tinggi lagi untuk rumah yang berada di lokasi yang strategis, seperti di pusat kota atau dekat dengan fasilitas umum.

Makassar

Harga rumah di Makassar pada tahun 2023 berkisar antara Rp 150 juta hingga Rp 400 juta per unit. Harga rumah tersebut bisa lebih tinggi lagi untuk rumah yang berada di lokasi yang strategis, seperti di pusat kota atau dekat dengan fasilitas umum.

Harga rumah yang mahal ini membuat Gen Z semakin sulit untuk membeli rumah. Gen Z masih dalam tahap awal karier. Mereka cenderung memiliki gaji yang lebih rendah daripada generasi sebelumnya. Gaji yang kecil membuat Gen Z sulit untuk menyisihkan uang untuk menabung dan membeli rumah.

Solusi dan Upaya Bersama

Untuk mengatasi kesulitan Gen Z untuk membeli rumah, diperlukan upaya dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat.

Peran Pemerintah

Pemerintah perlu membuat kebijakan yang mendukung akses Gen Z terhadap perumahan. Subsidi KPR, pembangunan rumah subsidi, dan insentif pajak dapat menjadi langkah-langkah konkret yang membantu generasi ini merealisasikan impian memiliki rumah sendiri.

Peran Swasta

Swasta perlu menyediakan perumahan yang terjangkau bagi Gen Z. Dengan menyediakan opsi perumahan yang sesuai dengan kemampuan finansial Gen Z, sektor swasta dapat menjadi motor penggerak dalam memecahkan masalah ketidakmampuan finansial untuk memiliki rumah.

Peran Masyarakat

Masyarakat perlu mengubah pola pikir dan gaya hidup mereka agar lebih hemat dan produktif. Pendidikan keuangan, kesadaran akan pentingnya menabung, dan pembentukan budaya keuangan yang baik dapat membantu masyarakat, termasuk Gen Z, mengelola keuangan mereka dengan lebih bijak.

Tips untuk Membantu Gen Z Membeli Rumah

Ketika Gen Z berhadapan dengan tantangan membeli rumah, perlu adanya strategi dan langkah-langkah yang tepat untuk memudahkan mereka mencapai impian tersebut. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Gen Z dalam perjalanan mereka menuju kepemilikan rumah:

1. Mulailah Menabung Sejak Dini

Sejak masih muda, Gen Z sebaiknya mulai menabung secara konsisten. Menabung sejak dini memungkinkan mereka mengumpulkan dana yang cukup untuk membayar uang muka atau bahkan membayar rumah secara tunai. Disiplin dalam menabung akan membantu mereka mengelola keuangan dengan lebih baik.

2. Buatlah Perencanaan Keuangan yang Matang

Penting untuk membuat perencanaan keuangan yang matang. Gen Z perlu merencanakan berapa banyak uang yang harus mereka tabung setiap bulan, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai target pembelian rumah, dan berapa besar anggaran yang dapat dialokasikan untuk cicilan atau pembayaran tunai.

3. Cari Informasi Tentang Harga Rumah dan KPR

Mengetahui harga rumah di berbagai lokasi dan persyaratan KPR adalah langkah penting. Gen Z perlu menyusun daftar harga rumah di wilayah yang diminati dan memahami persyaratan KPR yang berlaku. Hal ini akan membantu mereka merencanakan secara lebih akurat.

4. Cari Rumah yang Sesuai dengan Budget

Gen Z sebaiknya realistis dalam memilih rumah. Jangan tergoda untuk membeli rumah yang melebihi kemampuan finansial. Mencari rumah yang sesuai dengan budget akan mengurangi tekanan keuangan dan memastikan kepemilikan rumah tetap menjadi investasi yang terkelola dengan baik.

5. Jangan Takut untuk Bertanya

Mendapatkan pemahaman yang baik tentang proses pembelian rumah dan peraturan KPR merupakan hal yang krusial. Gen Z sebaiknya tidak ragu untuk bertanya kepada orang-orang yang memiliki pengalaman, seperti orang tua, teman, atau bahkan konsultan keuangan. Pertanyaan ini dapat membantu mereka mengambil keputusan yang lebih bijak.

6. Manfaatkan Program Bantuan Pemerintah

Gen Z perlu menggali informasi tentang program bantuan pemerintah yang dapat mendukung kepemilikan rumah. Subsidi KPR atau program perumahan subsidi dapat menjadi peluang untuk mengurangi beban finansial.

7. Pertimbangkan Properti di Luar Pusat Kota

Harga rumah di pusat kota cenderung lebih tinggi. Gen Z dapat mempertimbangkan untuk mencari properti di luar pusat kota yang mungkin lebih terjangkau. Selain itu, lokasi di pinggiran kota atau daerah berkembang dapat menjadi investasi yang menguntungkan di masa depan.

8. Bangun Kredit yang Baik

Membangun kredit yang baik sangat penting untuk mendapatkan persetujuan KPR. Gen Z perlu menjaga kedisiplinan dalam membayar tagihan dan mengelola kredit secara bertanggung jawab agar dapat membangun profil kredit yang positif.

9. Jangan Lupakan Asuransi

Asuransi rumah dapat melindungi investasi mereka. Gen Z sebaiknya mempertimbangkan untuk memiliki asuransi rumah yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini dapat memberikan perlindungan finansial dalam situasi yang tidak terduga.

10. Bersabar dan Tetap Fokus pada Tujuan

Membeli rumah bukanlah perjalanan yang singkat. Gen Z perlu bersabar dan tetap fokus pada tujuan mereka. Dengan kedisiplinan, perencanaan yang matang, dan langkah-langkah yang tepat, kepemilikan rumah akan menjadi kenyataan.

 

Kesimpulan

Seberapa mahalkah rumah saat ini? Pertanyaan ini menjadi refleksi dari tantangan yang dihadapi oleh Gen Z dalam meraih impian memiliki rumah. Melalui kerja sama antara pemerintah, industri properti, dan masyarakat, diharapkan akses terjangkau terhadap perumahan dapat menjadi kenyataan bagi generasi ini. Dengan kebijakan yang mendukung, inovasi di sektor properti, dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kepemilikan rumah, masa depan yang lebih terang dalam memiliki rumah sendiri bisa menjadi kenyataan.

Dalam menghadapi tantangan membeli rumah, Gen Z perlu menyadari bahwa kombinasi harga rumah yang mahal dan gaji yang kecil adalah dua faktor utama yang perlu diatasi. Dengan kerja sama antara pemerintah, industri properti, dan usaha individu Gen Z sendiri, impian memiliki rumah bukan lagi mimpi yang jauh dari jangkauan, melainkan sebuah tujuan yang dapat dicapai dengan perencanaan dan usaha yang tepat.

Gen Z dapat memulai dengan menabung sejak dini, membuat perencanaan keuangan yang matang, dan mencari informasi mendalam tentang harga rumah dan persyaratan KPR. Selain itu, mencari properti yang sesuai dengan budget, memanfaatkan program bantuan pemerintah, dan membangun kredit yang baik merupakan langkah-langkah praktis.

Beradaptasi dengan realitas harga rumah di berbagai kota, pertimbangan untuk membeli properti di luar pusat kota, dan memanfaatkan asuransi rumah juga menjadi strategi yang dapat membantu Gen Z mencapai tujuan kepemilikan rumah mereka. Dengan kesabaran, fokus, dan pendekatan yang terencana, Gen Z dapat mengatasi tantangan finansial dan melangkah menuju rumah impian mereka.